SIDOARJO – 2/7/2025

Desa Glagaharum, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, terus mempercepat pembangunan infrastruktur desa demi menunjang kebutuhan ekonomi masyarakat. Meski sempat menjadi sorotan, pelaksanaan tiga proyek prioritas pembangunan desa, yakni pembangunan plengsengan saluran pertanian, pembangunan lapangan sepak bola, dan pembangunan gedung terpadu desa lantai dua tetap berjalan sesuai prosedur yang berlaku.

Pihak Pemerintah Desa menegaskan bahwa proyek tersebut dilaksanakan secara swakelola agar dapat memberdayakan warga setempat sekaligus efisiensi biaya operasional. Kepala Desa melalui perwakilan Tim Pelaksana Kegiatan menyampaikan bahwa setiap kegiatan pembangunan desa telah melalui proses musyawarah perencanaan pembangunan desa, dan pengawasan berlapis oleh BPD dan masyarakat.

Bahkan pembangunan plengsengan saluran pertanian di area blok sawah tengah bertujuan memperkuat saluran irigasi pertanian dan meningkatkan hasil pertanian atau perkebunan milik petani desa. Dengan anggaran sebesar Rp. 256 Juta, pembangunan ini diharapkan dapat mencegah longsor dan memperlancar aliran air saat musim tanam. Terkait perbedaan kecil pada kedalaman fisik di lapangan, pihak desa menyebut hal itu terjadi karena penyesuaian terhadap kontur tanah dan kondisi lapangan, namun tidak mengurangi fungsi teknis fisik bangunan.

“Yang terpenting adalah hasilnya berfungsi dan dapat dimanfaatkan petani desa dengan baik,” ujar Chasronul salah satu tokoh kelompok petani setempat.

Sementara itu, pembangunan lapangan sepak bola berupa pengurukan dan fondasi di Dusun Kwaron disambut antusias oleh warga desa. Lapangan ini menjadi sarpras olahraga dan kegiatan sosial masyarakat, khususnya pemuda desa. Dengan ukuran luas dan urugan tanah yang disesuaikan dengan kondisi lahan, proyek senilai Rp. 465 Juta ini kini menjadi ikon baru kawaan Dusun Kwaron RT. 19 RW. 04.

“Lapangan ini rencananya akan dimanfaatkan untuk meningkatkan minat dan bakat pemuda desa. Kami bersyukur desa ini dapat memfasilitasi kegiatan olahraga bagi anak-anak muda,” ucap M. Ilman Nafik seorang tokoh pemuda dusun Kwaron.

Pemeliharaan gedung terpadu desa lantai dua juga menjadi salah satu bentuk peningkatan fasilitas pelayanan publik. Walau belum digunakan secara rutin, ruang lantai dua telah selesai dikerjakan dan akan segera difungsikan untuk kegiatan komunitas, pelatihan, dan rapat stakeholders desa. Soal akses ruangan yang disebut terkunci, pihak desa menjelaskan bahwa hal itu merupakan prosedur keamanan yang dilakukan agar tidak ada penggunaan secara sepihak atau tanpa izin, mengingat belum dilakukan serah terima resmi atas sarpras tersebut.

“Kunci bukan masalah, ini soal prosedur keamanan. Setelah semua tertata, ruangan siap difungsikan untuk pelayanan warga desa yang berkualitas,” tegas Muhammad Al Faruq selaku Perangkat Desa.

Menanggapi adanya pernyataan dari LSM, pemerintah desa menyatakan siap menerima masukan dan terbuka terhadap evaluasi dari instansi manapun. “Kami menjunjung tinggi asas transparansi. Justru swakelola kami lakukan agar warga desa sendiri yang diberdayakan dan menerima manfaatnya. Ini akan membangun kepercayaan masyarakat dan peningkatan ekonomi desa,” ungkap Choirul Mu’at perwakilan BPD.

Upaya pembangunan yang dilakukan Desa Glagaharum dinilai sebagai langkah progresif untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa. Di tengah tantangan, semangat gotong-royong dan transparansi tetap dijaga untuk memastikan pembangunan berjalan tepat sasaran.

“Kegiatan tiga proyek pembangunan desa tersebut dalam pelaporan dan pertanggungjawabannya telah dilakukan monitoring dan evaluasi dari Auditor Muda Inspektorat Daerah Kabupaten Sidoarjo tepatnya pada tanggal 16 Januari 2025 di Ruang Rapat Kecamatan Porong, yang juga sebelumnya dilakukan hal yang sama oleh Kecamatan Porong bertempat di Balai Desa Glagaharum. Hasilnya adalah telah dinyatakan sesuai check list dan prosedur aturan yang ada mulai dari dokumen perencanaan sampai dengan laporan pertanggungjawaban dari ketiga pembangunan fisik tersebut”, ujar Zainul Taufiq selaku Sekretaris Desa.